Postingan

Pangeran #1

Di sebuah pelataran kecil di depok, ada sebuah desa kecil bernama kukusan. Yang masih menyimpan sedikit lingkungan hijau, yang siangnya ramai dengan sesinggahan. Dan malamnya menguap sebuah kalbu. Dahulu ada seorang remaja tampan, namun dia sangatlah pemalas. Seringkali tidur di waktu pagi, keluyur di waktu gelap. Namun bukan berarti tidak ada yang memperhatikan dia. Banyak yang senang dengan perawakannya yang hidup seperti tidak mrmiliki beban, namun terdekatnya paham betul apa situasi sebenarnya.  siapa sangka dia sosok pemuda yang tangguh, kuat , dan juga damai. Tidak tergebu dengan hal yang bukan dirinya, pernah mengecewakan pastinya. Tapi apalah daya, ada perut yang harus di isi. Pemuda itu mencoba berusaha untuk mengisi perutnya dengan apa yang didapatnya hari ini, dia mencari kesana dan kemari. Namun mungkin hari itu bukanlah hari baik untuk dirinya, dia sabar , dia tetap tenang. Tetapi langkahnya tetap maju dengan satu semboyan. ~CARI MAKAN LALU PULANG~. BERSAMBUNG...... Stay t

tentang Do'a

bandara lebih menjadi saksi akan ke tulusan. Dan rumah sakit lebih banyak do'a di bandingkan kuil. Ketulusan di awal adalah hasrat Kepergian adalah ketulusan sebenar-benarnya.Melepas sesuatu yang di cintai, walau berat harus di lepas jua.  Bahkan do'a di barat daya yang menguap begitu luas, lenyap dengan do'a di rumah sakit yang senyap,Lebih tulus adanya.. Sebuah ikatan memang hal yang baik untuk jiwa maupun raga, tapi dengan ketulusan lebih menyempurnakan keduanya. Titik Sempurna.

Pengarang

Tua sudah pasti..   Waktu tak akan kembali.. Esok hari adalah ambisi..   Lusa adalah misteri.. Hidup hanyalah sekali..   Mati hal yang pasti.. Untuk apa hidup tanpa resolusi..   Menikah lalu mati.. Kita hanyalah populasi..   Berebut akan nasi.. Mencari lalu pergi..   Hingga lupa menasehati.. Mereka mecibir..   kita berpikir.. Merka mencaci..   kita berlari.. Sebuah gradasi yang berevolusi.. Depok, Indonseia.

Berpikir

Manusia... Manusia adalah mahluk sosial. Sosial adalah kebutuhan manusia. Sungguh beruntung dia yang memiliki bakat dalam bersosialisasi dengan baik. Dia lebih maju selangkah di depan pion.  Namun, apakah dia berpikir tentang apa yang di ucapkannya? Atau mungkin hanya sebuah gagasan saja?, entahlah.. menurutku itu sebuah Animo..  Terkadang kita sebagai manusia lupa pada hakikat diri, yang dimana berbicara tanpa mencerna, meninggi tanpa menoleh , merasa tanpa meraba.  Tapii.. itu semua unik bukan?. Dimana ketika Si A berbicara dengan lugas dan pandai, dan si B berbicara dengan terbata-bata. Itulah sebuah komposisi yang baik dimana, ada tinggi dengan si pendek, hitam dengan si putih. Semua memiliki kultur yang berbeda tapi tetap Satu, yaitu Manusia.

Belenggu peluru

Sebagai mahluk yang memiliki segudang keinginan, saya merasa tidak memiliki semua yang di perlukan untuk memenuhi keinginan tersebut. Mengapa? Sebab saya hanyalah manusia yang terlalu bodoh, menganggap merasa cukup dan angkuh dengan kemajuan. merasa sombong akan staknen. Dan setelah terus di tampar dengan Kekurangan yang menjadikannya peluru untuk saya,, bahkan menjadikan bumerang besar yang membunuh semua kemampuan.  Memang diperlukan sebuah Tamparan untuk menyadarkan bahwa saya ini bukan apa-apa,, saya hanyalah manusia Abu-abu yang tidak dapat berkembang di antar Putih dan Hitam. Mereka yang selalu senang mencaci  Mulai memainkan iramanya, memberikan sebuah sinar pada harpa, padahal di dalam jalan ceritanya dia memaksa saya untuk patuh terhadapnya. Mengapa? Sebab saya hanyalah manusia bodoh. Saya terlalu polos untuk sebuah hal yang kotor.. Tapi dalam kesadaran dan tamparan tersebut, kita tersadar bahwa memang bukan di sana tempatnya. Sudahlah, kalau tidak ada sebuah kesalahan dan kek

Resah

Termenung  Aku duduk di antara gelap langit.. Di hembuskannya udara malam... Aku menggigil.. Aku terpekik... Oleh rindu yang tak pernah berujung.. Hari itu selalu menjadi abu yang tak pernah hilang..hanya abu.. Batinku mulai membiru.. Semua terasa mendatar, Lagi..lagi.. dan lagi. Entah apa yang sebenarnya aku cari dari kehidupan.. Jiwaa yang lemahh  Dan mudah terombang ambing Dapat kuakui itu... Berkelahi yang tak pernah usai dengan diri ku sendiri.. Aku tidak bisa menciptakan nuansa dalam diri ini.. yang ada hanyalah kepalsuan yang melelahkan!. Aku ingin menjadi diriku sendiri.. Namun aku selalu gagal.. Ku pejamkan malam ini Kudoakan untuk hari esok Atass kegagalan yang kian membuat saya terus menepi... Kadang kala aku berpikir sangat keras..  Namun diri sendiri tak juga menemukan ujung jalan. Semua perjalanan begitu dinamis. Aku menyukai mereka yang ceria. Memberikan energi postifnya yang begitu bergerilya di udara.. Pada malam aku berdoa.. Pada terang aku bekerja.. Sekiann... Pada d

Bebal

Hari ku dipukul oleh  Ambang ambang keraguan Yang melankolis arah Di cekik oleh kesempatan Mimpiku melambung tinggi Mencari tempat untuk jatuh, Di antara bintang yang menyinari Lalu merasa cukup dan mengarah. Yang ada hanya pasrah Tanpa ada penyekatan Apalagi pengikatan yang bermasalah Pada kebebasan hak segala kemanusiaan. Di takdirkan menjadi apapun Itu bukan salah satu soal Tapi pelajaran untuk menguatkan! Akan diri dan menghancurkan dogmatisal Yang terus meracuni kita untuk melangkah Terjebak di lingkup yang memaksa. Bergeraklah wahai insan yang kukuh Sudah cukup diri kita disiksa Waktunya beraksi nyata!!